
Mahasantri Semester Satu Mengkaji Etika Review Food Vloger dan Dampaknya pada Bisnis Kuliner
Pada hari Senin malam Selasa, (19/05/2025), mahasantri semester satu Ma’had Aly Lirboyo menggelar bahtsul masail perdana di Tahun Akademik 2025-2026. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Lajnah Bahtsul Masail Pondok Pesantren Lirboyo (LBM P2L) ini berhasil membangkitkan semangat luar biasa dari para mahasantri, dengan tingkat kehadiran mencapai sekitar 500 mahasantri.
Acara dimulai pukul 23.00 WIS malam dan berlangsung hingga menjelang subuh, menandakan tingkat antusias yang tinggi dan kesungguhan para peserta dalam mengkaji ilmu.
Dosen Ma’had Aly semester satu, para perumus, dewan rois, serta mushohih LBM P2L turut hadir guna memberikan arahan dan bimbingan dalam kegiatan ini. Bahtsul masail sendiri merupakan salah satu rangkaian kegiatan penunjang takhassus fiqh dan ushul fiqh di Ma’had Aly Lirboyo, yang berperan besar dalam membentuk kualitas keilmuan mahasantri.
Dalam sambutannya, Bpk. Hilmi Husaini Zuhri, S.Ag., M.Pd., sebagai perwakilan dosen Ma’had Aly semester satu menegaskan bahwa keistiqomahan dalam berbahtsul masail adalah kunci keberhasilan para mahasantri. “Banyak mahasantri yang baru tampak sebagai aktivis berkat konsistensi mereka dalam mengikuti Bahtsul Masail,” ujarnya.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bpk. M. Rifai Bachrun, M.Ag., selaku Mudir Empat Ma’had Aly Lirboyo, bahwa tidak ada santri Lirboyo menjadi ‘alim tanpa usaha melebihi yang lainnya. Ia menekankan pentingnya totalitas dan fokus dalam belajar, bahkan jika diperlukan kesampingkan setiap gangguan yang dapat mengganggu fokus belajar demi mencapai hasil maksimal.
Ketua Umum LBM P2L, Bpk. Khozinatul Asror, M.Ag., mengingatkan para mahasantri semester satu untuk selalu menjaga kualitas dan konsistensi belajar, karena kakak kelas mereka di semester lanjut sudah memiliki tugas-tugas individu seperti halnya risalah maupun tugas tim angkatan.
“Bahtsul masail di lingkungan Ma’had Aly Lirboyo bukan hanya menjadi tradisi yang mengakar, tetapi juga menjadi wadah penting dalam menjaga eksistensi dan kualitas keilmuan mahasantri. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penghormatan dan kelanjutan perjuangan ulama terdahulu dalam menegakkan ilmu dan kebenaran,” ungkapnya.
Forum bahtsul masail kali ini mengangkat tema aktual mengenai review jujur dan ulasan food vlogger serta dampaknya terhadap pencemaran nama baik dalam bisnis kuliner. Bisnis kuliner saat ini terus berkembang berkat inovasi dalam rasa, penyajian, dan pengalaman makan yang menarik pelanggan. Kepuasan konsumen menjadi kunci utama dalam persaingan yang ketat, sehingga pelaku usaha selalu menjaga kualitas produk dan layanan.
Ulasan positif sangat penting dalam membangun reputasi, terutama di era digital di mana konsumen sangat bergantung pada review sebelum mencoba produk. Semakin banyak ulasan baik, semakin besar kepercayaan publik dan peluang bisnis untuk menarik pelanggan baru.
Namun, penyalahgunaan ulasan oleh beberapa kreator media sosial yang memberikan kritik berlebihan dan cenderung memfitnah dengan alasan “review jujur” dapat merugikan pelaku bisnis kuliner.
Para aktivis bahtsul masail semester satu dengan semangat tinggi membahas asilah dan saling sanggah dalam menentukan hukum terkait kasus ulasan jujur dan pencemaran nama baik. Mereka merujuk berbagai kitab karya ulama salaf dan menggunakan pendekatan konsep fiqh seperti dzannu tho’am dan ghibah untuk merumuskan hukum yang tepat. Perdebatan berlangsung sengit dan mendalam, menunjukkan ketelitian para mahasantri dalam menelaah masalah-masalah aktual.
Meski hingga menjelang subuh belum ditentukan putusan finalnya, diskusi berakhir dengan keputusan mauquf (ditangguhkan) untuk dibahas kembali di luar forum sebab keterbatasan waktu. Hal ini menunjukkan sikap kehati-hatian dan kesungguhan dalam mengambil keputusan hukum.
Semoga, dengan semangat belajar yang tinggi serta keistiqomahan dalam belajar, para mahasantri dapat memberikan kontribusi positif. Baik di dunia akademik maupun kehidupan masyarakat, utamanya dalam menghadapi sejumlah tantangan masa kini.
Editor: A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari
Pewarta: Raden Muhammad Rifqi
(Mahasantri Semester I Marhalah Ula Ma’had Aly Lirboyo)
Raden Muhammad Rifqi
13 Jun 2025
M3HM menggelar workshop jurnalistik dengan tema Pesantren dan Dunia Kreatif
Raden Muhammad Rifqi
10 Jun 2025
Ma’had Aly Lirboyo Adakan Dauroh Ta’lif Al-Kutub guna mengembangkan literasi mahasantri berbasis turats
A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari
02 Jun 2025
Syekh Awad ulama terkemuka asal Sudan sampaikan makna cinta tanah air perspektif turats dan tasawuf dalam Dauroh Ilmiyah
Syauqi Multazam
26 Mei 2025
Ma’had Aly Lirboyo mengadakan Orientasi Studi dan Pengenalan Ma’had (OSPEM) bagi mahasantri Marhalah Tsaniyah
Syauqi Multazam
18 Mei 2025
Mahasantri Marhalah Ula mengadakan temu wicara eksklusif bersama Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed dari Maroko
A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari
17 Mei 2025
Ma’had Aly Lirboyo teken MoU dengan Universitas Ibn Tofail serta Markaz Inma Lil Al Abhats Wa Ad-Dirosah Al-Mustaqbaliyah Maroko
13 Jun 2025 89 views
M3HM menggelar workshop jurnalistik dengan tema Pesantren dan Dunia Kreatif
11 Jun 2025 332 views
الشيخ عوض الكريم عثمان العقلي أمين الأمانة العلمية بالمجمع الصوفي السودان يوضح حول حب الوطن من منظور كتب التراث
10 Jun 2025 162 views
Cinta tanah air memiliki landasan syariat yang kuat, berikut penjelasannya

Comments are not available at the moment.