Dua Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo Presentasikan Karya Ilmiah di Final LKTI Nasional Situbondo

Kualitas keilmuan dan kemampuan literasi mahasantri Ma’had Aly Lirboyo kembali teruji dalam ajang bergengsi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional 2025. Dua wakil dari Ma’had Aly Lirboyo, Sohibul Hikam dan Alfin Haidar Ali, sukses melangkah dan mempresentasikan karya ilmiah mereka di Babak Final yang diselenggarakan di Aula Ma’had Aly Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, pada Ahad Malam Senin (26/10).

Kompetisi LKTI Nasional ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Majalah Tanwirul Afkar Ma’had Aly Situbondo. Ketua Panitia Acara, Syauqi Habibillah, menjelaskan, “Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memperingati harlah majalah Tanwirul Afkar dengan kegiatan yang bersifat literasi, karena kami dari Tanwirul Afkar sendiri merupakan organisasi yang bergerak di bidang itu.”

Partisipasi aktif mahasantri Lirboyo dalam kegiatan literasi ini sejalan dengan komitmen Ma’had Aly Lirboyo untuk mencetak ulama-intelektual yang cakap dalam tradisi klasik dan modern.

Acara final yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Ma’had Aly Situbondo ini berlangsung menarik dari pukul 20.45 WIB hingga 22.45 WIB. Mahasantri Marhalah Ula dan Marhalah Tsaniyah Ma’had Aly Situbondo turut hadir sebagai audiens, menyaksikan langsung perdebatan ilmiah yang disajikan. Dewan juri dalam ajang ini adalah Ust. Saifir Rahman, M.Ag dan Ust. Faiqil Faqih, M.Ag.

Tiga finalis yang tampil malam itu, adalah representasi dari perguruan tinggi Islam terbaik di Indonesia.

Finalis pertama, Muhammad Rafiin Althaffullayya dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, membuka presentasi secara daring (via Zoom) dengan mengusung karya: Dari Amal ke Pembangunan, Zakat sebagai Katalis Transformasi Sosial-Ekonomi. Ia berhalangan hadir langsung karena kendala tertentu.

Selanjutnya, panggung didominasi oleh perwakilan Marhalah Tsaniyah Ma’had Aly Lirboyo Semester II. Sohibul Hikam menyajikan karyanya: Upaya Mitigasi Krisis Iklim Melalui Perdagangan Karbon; Analisis Normatif Fikih Muamalah dan Maqashid asy-Syariah. Karyanya menyoroti isu global krisis iklim dari sudut pandang fikih muamalah yang dipelajari secara intensif di Lirboyo, menunjukkan bahwa tradisi keilmuan pesantren mampu memberikan solusi normatif terhadap masalah-masalah lingkungan modern.

Mengenai pengalamannya, Sohibul Hikam mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya merasa bersyukur dapat berproses sampai di final ini. Dan ini menjadi pengalaman berkesan bagi saya dapat tampil mempresentasikan karya tulis ilmiah saya di hadapan para juri dan mahasantri Mahad Aly Situbondo,” ujarnya.

Finalis terakhir, Alfin Haidar Ali, juga dari Marhalah Tsaniyah Ma’had Aly Lirboyo Semester IV, tampil dengan karya yang cukup menantang: (Kritik Antroposentrisme Baru SDGs: Tawaran Islam Kosmik Bagi Pembangunan Berkelanjutan). Karya Alfin melakukan kritik terhadap narasi global seperti Sustainable Development Goals (SDGs), dengan menawarkan perspektif Islam yang lebih holistik (Islam Kosmik) yang diusung Muhammad al-Fayyadl, M.Phil.

Setiap finalis diberi alokasi waktu 10 menit untuk presentasi, diikuti dengan 10 menit sesi tanya jawab mendalam dengan dewan juri, dan 10 menit interaksi dengan audiens. Ketiga sesi ini menguji kedalaman materi, kemampuan mempertahankan argumen, dan daya tanggap ilmiah para peserta.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama finalis, juri, dan panitia, menandai berakhirnya kompetisi LKTI Nasional 2025 yang berhasil mengumpulkan gagasan-gagasan cemerlang dari berbagai penjuru lembaga pendidikan Islam.