Nafas Sang Nabi: Menghayati Keteladanan Rasulullah di Tengah Gelombang Disinformasi

Di era digital yang serba cepat ini, akses terhadap ilmu pengetahuan dan informasi, termasuk ilmu agama, menjadi semakin mudah. Kemudahan tersebut ibarat pedang bermata dua. Sayangnya, fenomena ini juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan paham-paham yang meresahkan.

Kita kerap mendengar ujaran kebencian (hate speech) dan tindakan kekerasan yang secara keliru diklaim sebagai “jihad.” Ironisnya, mereka juga mudah menyalahkan pihak yang berbeda pandangan, bahkan sampai menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak sejalan dengan ajaran Islam.

Menyikapi kondisi ini, menjadi krusial untuk kembali menghidupkan semangat mempelajari Islam melalui teladan sikap dan kepribadian Rasulullah SAW. Ajaran Islam yang murni dapat dipelajari secara cermat dari jejak langkah dan aktivitas sehari-hari beliau, karena beliau merupakan teladan (uswah) terbaik bagi umat manusia. Sejarah hidup Nabi Muhammad SAW adalah sumber yang menyegarkan keimanan dan menjadi inspirasi bagi seluruh umat manusia untuk bangkit dari keterpurukan.

Kendati demikian, muncul pertanyaan apakah sosok Rasulullah SAW masih relevan sebagai teladan di era kini, mengingat masa hidup beliau sudah berlalu ratusan tahun?

Guna menjawab keraguan tersebut, Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo Wisudawan Tahun 2022-2023 menerbitkan sebuah buku berjudul “Nafas Sang Nabi: Menghayati Kehidupan Rasulullah SAW dalam Beragama dan Berbangsa”. Buku ini membahas hubungan antara agama dan negara secara komprehensif, dengan pendekatan Sirah Nabawiyah.

Secara garis besar, buku Nafas Sang Nabi menguraikan enam pokok pembahasan yang menarik:

Bab 1: Misi Profetik dan Rahmat Universal Nabi Muhammad SAW

Bab pembuka ini menguraikan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus bukan hanya sebagai pembawa risalah, tetapi juga sebagai pembawa rahmat universal. Kasih sayang beliau yang meluas, mulai dari keluarga hingga seluruh alam semesta termasuk hewan dan lingkungan menunjukkan bahwa Nabi SAW adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi nilai kasih sayang (rahmatan lil alamin).

Bab 2: Politik Kebangsaan dan Kepemimpinan Rasulullah SAW

Fokus pada Politik Kebangsaan, bab ini menyoroti kepemimpinan Rasulullah SAW yang berhasil menyatukan Jazirah Arab dari perpecahan suku dan fanatisme kesukuan yang tinggi. Buku ini juga membahas kepiawaian Nabi dalam mengelola institusi negara. Sebagai relevansinya di masa kini, bab ini menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah anugerah yang tidak perlu direkonstruksi, karena Pancasila dan simbol kenegaraan Indonesia selaras dengan ajaran Islam.

Bab 3: Norma-Norma Dakwah Ideal

Bab ini mengulas norma-norma dakwah yang ideal. Menyoroti fenomena dakwah masa kini yang kerap diwarnai provokasi, saling menyalahkan, ujaran kebencian, hingga caci maki terhadap pemerintah, bab ini memaparkan kembali dakwah ala Nabi SAW yang santun, lemah lembut, dan penuh belas kasih. Berbagai isu dakwah kontemporer, seperti dakwah instan bermodal satu ayat, dakwah radikal, dan kontroversi pencekalan pendakwah, turut dibahas secara komprehensif.

Bab 4: Sisi Humanis dan Relasi Sosial Rasulullah SAW

Bab ini menampilkan sisi humanis dan relasi sosial Rasulullah SAW. Dijelaskan bagaimana beliau menunjukkan toleransi, melindungi etnis minoritas, bersikap anti-diskriminasi, dan menjadi pelopor perdamaian. Bab ini juga merinci interaksi sosial Nabi Muhammad SAW, baik dengan sesama muslim maupun non-muslim.

Bab 5: Pemahaman Jihad yang Benar

Bab ini membahas pemahaman jihad yang sering disalahartikan, bahkan oleh sebagian umat Islam. Untuk meluruskan persepsi tersebut, bab ini mengkaji makna jihad yang sesungguhnya, meliputi tujuan, tahapan, dan klasifikasinya. Pembahasan mencakup jihad melawan hawa nafsu, kebodohan, upaya memakmurkan masyarakat, hingga jihad bersenjata. Selain itu, bab ini juga mengulas berbagai status syahid dan perlakuan Nabi SAW terhadap budak, menegaskan bahwa esensi jihad jauh lebih luas dari interpretasi sempit kelompok radikal.

Bab 6: Pengaruh Nabi dalam Peradaban dan Ilmu Pengetahuan

Terakhir, bab ini menjelaskan pengaruh Nabi Muhammad SAW terhadap perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan. Bab ini menguraikan konsep pendidikan ala Rasulullah SAW, menegaskan kontribusi signifikan beliau sebagai figur pendidik terhadap metode pendidikan modern. Di samping itu, dibahas pula peran Nabi SAW dalam bidang medis dan perkembangan teknologi.

Ala kulli hal, buku Nafas Sang Nabi menggali teladan Rasulullah SAW tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga kebangsaan dan sosial, menjadikannya referensi yang komprehensif. Buku ini diperkaya dengan literatur klasik yang disajikan secara sistematis dan menyeluruh.

Ditulis oleh mahasantri Ma’had Aly Lirboyo, buku ini menawarkan perspektif unik dengan mengontekstualisasikan ajaran Rasulullah SAW di era modern, khususnya dalam bingkai kehidupan beragama dan berbangsa. Tema-tema yang diangkat sejatinya merupakan respons mahasantri terhadap dinamika negatif yang merusak keberagamaan dan kebangsaan di Indonesia.

Diharapkan, setelah menelaah buku ini, pembaca dapat meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan berbangsa dan beragama, serta memahami esensi Islam yang rahmatan lil alamin.

Identitas Buku:

Judul: Nafas Sang Nabi: Menghayati Kehidupan Rasulullah saw dalam Beragama dan Berbangsa

Penulis: Tim KLASIK (Kajian Intelektual Khazanah Islam Dinamika Kekinian) Wisudawan Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo, Tahun Akademik 2022-2023

Penerbit: Lirboyo Press

Tebal: xxxix + 360 hlm​​​​​​​

Dimensi: 17×25 cm

Jenis Cover: Soft Cover

ISBN: 978-602-5743-61-0