Home » Artikel » Memahami Politik Kebangsaan Melalui Telaah Hadis-Hadis Politik

Memahami Politik Kebangsaan Melalui Telaah Hadis-Hadis Politik

Raden Muhammad Rifqi 08 Agu 2025 180

Politik sering kali dipandang sebagai urusan para elit—penuh intrik, perebutan kekuasaan, atau sekadar strategi meraih jabatan. Padahal, dalam Islam, politik memiliki makna yang jauh lebih luas dan mulia: sebagai sarana untuk menghadirkan keadilan, menjaga kedaulatan, serta menciptakan kemaslahatan bagi seluruh umat.

Sejak masa Nabi Muhammad, nilai-nilai politik yang luhur telah dicontohkan secara nyata. Saat hijrah ke Madinah, beliau tidak hanya membangun tatanan keagamaan, tetapi juga menata kehidupan sosial-politik masyarakat majemuk. Piagam Madinah, musyawarah, penghormatan terhadap perbedaan, dan semangat persatuan menjadi bukti bahwa politik dalam Islam bersifat inklusif, adil, dan berorientasi pada maslahat.

Melalui pendekatan yang khas pesantren—tekstual dan kontekstual—mahasantri Ma’had Aly Lirboyo dari Forum Kajian Ilmiyah Qolamunji (2023–2024) meluncurkan buku bertajuk: “Politik Kebangsaan, Studi Interprestasi Hadits-Hadits Politik”. Buku ini menghimpun dan mengkaji hadis-hadis Nabi SAW yang berkaitan dengan tema politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap hadis dikupas mendalam melalui syarah para ulama, disandingkan dengan pendekatan ushul fikih dan analisis sosial-kontemporer, sehingga menjadikan buku ini sebagai bacaan ilmiah yang tetap membumi.

Keseimbangan antara literatur klasik dan bahasa yang mudah dipahami membuat buku ini bisa diakses oleh berbagai kalangan: dari akademisi, santri, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang ingin memahami politik dari perspektif Islam yang damai dan moderat.

Secara garis besar, buku ini terdiri dari tujuh mozaik utama yang menguraikan politik kebangsaan dalam perspektif Islam, dimulai dari pengenalan dasar hingga isu-isu aktual:

Mozaik Pertama: Mukadimah

Menyuguhkan pengantar tentang urgensi politik kebangsaan dan mengapa telaah hadis menjadi pendekatan penting dalam memahami etika dan strategi bernegara.

Mozaik Kedua: Mengenal Hadis, Politik, dan Karakternya

Membahas definisi dan karakteristik hadis-hadis politik serta urgensinya dalam membangun paradigma politik Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin.

Mozaik Ketiga: Asas dan Sistem Politik

Mengangkat isu-isu dasar seperti Piagam Madinah, nasionalisme dalam Islam, cinta tanah air, konsep khilafah, serta musyawarah dan demokrasi sebagai nilai universal dalam pengelolaan negara.

Mozaik Keempat: Kepemimpinan Politik

Uraian mendalam tentang kriteria pemimpin yang ideal, etika kampanye, kepemimpinan tunggal, hak rakyat untuk mengoreksi pemerintah, serta tradisi politik Quraisy.

Mozaik Kelima: Sosiologi Politik

Membahas interaksi sosial antarumat beragama, kebersamaan dalam kemajemukan, pelarangan sikap rasis, serta peran amar ma’ruf nahi munkar dalam struktur masyarakat.

Mozaik Keenam: Isu-Isu Aktual Politik

Meliputi topik-topik kontemporer seperti formalisasi syariat, jihad dan terorisme, politik pendidikan, ketahanan pangan, politik ekonomi, pelestarian lingkungan, hingga etika dalam perang dan hubungan internasional.

Mozaik Ketujuh: Khatimah

Menutup dengan refleksi dan simpulan atas nilai-nilai politik kebangsaan yang tercermin dalam sunnah Nabi dan relevansinya dalam konteks kenegaraan saat ini.

Disempurnakan dengan daftar pustaka dan indeks tematik, buku ini benar-benar menyajikan kajian yang kaya rujukan dan mudah ditelusuri.

Kehadiran buku ini menunjukkan bahwa santri tidak hanya piawai dalam urusan ibadah atau fikih semata, tetapi juga mampu menyumbangkan gagasan besar dalam wacana kebangsaan. Pesantren bukanlah ruang yang anti-politik, melainkan tempat lahirnya politik yang etis, adil, dan berlandaskan ilmu serta akhlak. Di tengah gempuran pragmatisme politik, buku ini menawarkan pandangan alternatif: bahwa politik bisa menjadi jalan ibadah bila dijalankan dengan niat yang benar dan nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi.

Buku “Politik Kebangsaan” adalah bentuk ikhtiar mempertemukan nilai-nilai keislaman dengan realitas kebangsaan Indonesia yang majemuk. Ia mengajak kita untuk melihat politik bukan sekadar soal kekuasaan, tetapi sebagai amanah besar yang harus dijalankan dengan ilmu, tanggung jawab, dan keikhlasan. Semoga karya ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Islam untuk aktif membangun bangsa—dengan hati yang jernih, akal yang kritis, dan semangat persatuan yang kokoh.

Indentitas Buku

Judul: Politik Kebangsaan; Studi Interpretasi Hadits-Hadits Politik

Penyusun: Tim Forum kajian Ilmiyah qolamunji

Penerbit: lirboyo press

Tebal Buku: xi + 253 hal : 14 x 21

ISBN: 978-602-5743-8


Editor: M. Jihad Alkhoiri

Peresensi: Raden Muhammad Rifqi

(Mahasantri Semester I Marhalah Ula MA’had Aly Lirboyo)

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Postingan Terkait
Kajian Fikih dan Ushul Fikih: Memahami Dalil-Dalil Syariat dan Implikasi Istishlah terhadap Hukum Islam

Redaktur

15 Okt 2025

Berikut ini resume kajian fikih dan ushul fikih dalam Kuliah Takhassus Marhalah Ula Ma’had Aly Lirboyo

Daurah Ilmiah Ilmu Hadis Aswaja Bersama Syekh Dr. Muhyiddin Awwamah (11): Hadis Fardu, Musnad, dan Metode I’tibar

Redaktur

08 Okt 2025

Pada kesempatan kali ini, Syekh Awwamah menguraikan ragam hadis beserta hukum, syarat, dan metodenya

Daurah Ilmiah Ilmu Hadis Aswaja Bersama Syekh Dr. Muhyiddin Awwamah (10): Mengupas Hadis Syadz hingga Maudhu’

Redaktur

26 Sep 2025

Syekh Awwamah dalam Dauroh ini membahas Hadis Dhaif hingga Maudhu’ secara detail

Umma: 24 Kisah Inspiratif Muslimah Masa Kini

Raden Muhammad Rifqi

20 Sep 2025

Kumpulan kisah Inspiratif dari Muslimah-Muslimah Hebat

Bahtera Semesta: Menelusuri Sejarah dan Keimanan Orang Tua Nabi Muhammad SAW

A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari

15 Sep 2025

Buku ini membahas keimanan orang tua Nabi Muhammad SAW dan menumbuhkan kecintaan kepada beliau

Rindu Rosul: Menyelami Teladan Agung dari Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Raden Muhammad Rifqi

11 Sep 2025

Buku ini mampu membangkitkan rindu dan meneteskan air mata saat menyelami perjalanan hidup Rasulullah