Home » Berita » 116 Santri Lirboyo Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi KemenPU

116 Santri Lirboyo Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi KemenPU

Raden Muhammad Rifqi 28 Okt 2025 104

Sebanyak 116 santri Pondok Pesantren Lirboyo dan mahasantri Ma’had Aly Lirboyo mengikuti pelatihan dan uji kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, mulai 21 Oktober dan berlangsung hingga 1 November 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program penguatan infrastruktur pesantren yang digagas pemerintah untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren seluruh Indonesia.

Pesantren Lirboyo Jadi Model Percontohan Nasional

Dalam program ini, Pondok Pesantren Lirboyo ditetapkan sebagai salah satu model percontohan pembangunan pesantren nasional, bersama Pondok Pesantren Denanyar Jombang dan Pondok Pesantren Tremas Pacitan. Keikutsertaan pesantren-pesantren besar ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat yang berdaya saing.

Acara pembukaan pelatihan dilaksanakan secara daring dan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar.

Program ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi, khususnya di kalangan santri, agar mampu berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Peserta dan Bidang Pelatihan

Kegiatan dihadiri oleh Mudir Ma’had Aly Lirboyo, tampak K. Arif Ridlwan Akbar Imam, serta Bpk. Syarif Subhan Arbani, S.Ag., dan jajaran mudir lainnya. Turut hadir Ketua Pondok beserta segenap pengurus Pondok Pesantren Lirboyo.

Sebanyak 116 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 81 peserta bidang tukang bangunan gedung (jenjang 2) dan 35 peserta bidang petugas keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi (jenjang 3), serta beberapa pengurus bidang pembangunan pondok. Seluruh peserta merupakan lulusan minimal SMA atau sederajat, sehingga memenuhi kualifikasi dasar yang ditetapkan oleh panitia nasional.

Sejumlah santri antusias menyimak paparan dari KemenPU. (Foto: Media Ma’had Aly Lirboyo)

Santri Pesantren: Dari Keilmuan ke Keterampilan

Pelatihan ini menjadi momentum penting bagi dunia pesantren untuk memperluas peran strategisnya dalam pembangunan masyarakat. Santri tidak hanya memperdalam ilmu agama, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan teknis dan keterampilan praktis di bidang konstruksi.

Mengutip sahabat.pu.go.id, Menteri PUPR Dody Hanggodo menegaskan bahwa pelatihan tenaga konstruksi di pesantren merupakan wujud komitmen pemerintah menjaga tradisi gotong royong sekaligus meningkatkan profesionalisme santri.

“Tradisi gotong royong di pesantren sungguh luar biasa. Santri terbiasa membangun ruang belajar, asrama, dan fasilitas lainnya secara sukarela. Kami di Kementerian PUPR ingin menjaga semangat ini tetap hidup, bahkan memperkuatnya melalui penerapan standar yang lebih baik dan berkualitas,” ujar Menteri Dody.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi teori dan praktik langsung di lapangan dengan bimbingan tenaga ahli dan instruktur profesional bersertifikat nasional.

Bagi peserta yang dinyatakan lulus uji kompetensi, akan diberikan sertifikat kompetensi berstandar nasional level 2, sebagai bentuk pengakuan resmi dari negara atas keahlian mereka di bidang konstruksi.

Sinergi Pesantren dan Pembangunan Nasional

Program ini menandai langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia pesantren yang unggul, adaptif, dan kontributif. Santri tidak hanya menjadi penjaga nilai-nilai keilmuan Islam, tetapi juga agen pembangunan bangsa melalui keikutsertaan aktif dalam sektor konstruksi dan infrastruktur nasional.

Dengan demikian, pelatihan ini tidak sekadar meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga mempertegas peran pesantren sebagai pusat integrasi antara ilmu, amal, dan pembangunan sosial menuju Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya saing.


Editor: A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari

Pewarta: Raden Muhammad Rifqi

(Mahasantri Semester II Marhalah Ula Ma’had Aly Lirboyo)

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Postingan Terkait
1.252 Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo Ikuti Kaderisasi PKPNU Bersama Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Tsaquf

Raden Muhammad Rifqi

29 Okt 2025

Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo ikuti kegiatan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) 2025

Dua Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo Sabet Juara dalam LKTI Nasional Tanwirul Afkar 2025

Redaktur

28 Okt 2025

Ma’had Aly Lirboyo menorehkan prestasi membanggakan sebagai Juara dalam LKTI Nasional 2025 di Situbondo

Dua Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo Presentasikan Karya Ilmiah di Final LKTI Nasional Situbondo

Redaktur

27 Okt 2025

Dua wakil Ma’had Aly Lirboyo berhasil mempresentasikan karya ilmiahnya di Ma’had Aly Salafiyah Syafiiyah Sukorejo

Pondok Pesantren dan Ma’had Aly Lirboyo Gelar Apel Pagi Peringati Hari Santri Nasional 2025

Raden Muhammad Rifqi

27 Okt 2025

Pondok Lirboyo dan Ma’had Aly Lirboyo gelar apel pagi dalam rangka memperingati HSN 2025

Kiprah Global Mahasantri Ma’had Aly di Forum Pemimpin Muda Dunia iFUTURE Summit 2025

Arif Fahrijal

15 Okt 2025

Empat mahasantri Ma’had Aly mengikuti ajang International Young Future Leaders Summit (iFUTURE) 2025 di Kuala Lumpur

Munaqasyah Risalah di Ma’had Aly Lirboyo Berjalan Sukses, Mahasantri Tunjukkan Kesiapan Maksimal

Raden Muhammad Rifqi

07 Okt 2025

Berikut ini testimoni peserta munaqasyah risalah Marhalah Ula Ma’had Aly Lirboyo